Negara-negara yang Tunduk pada Amerika
Hasanudin Abdurakhman
Iran adalah negara yang menentang Amerika. Dasar historisnya adalah perlawanan. Iran di bawah Shah adalah sekutu Amerika. Pemerintahan Shah Iran adalah pemerintah yang korup dan zalim. Keluarga dan kroni Shah hidup mewah, sedangkan rakyat tetap miskin dan melarat. Untuk melindungi diri, Shah menjalankan kekuasaan otoriter, memberangus dan membantai pihak-pihak yang kritis.
Revolusi Islam yang dipimpin Khomeini tahun 1979 berhasil menumbangkan Shah, menggantinya dengan sistem teokrasi berbasis ajaran Islam Syiah. Sejak itu Iran menjadi musuh utama Amerika di Timur Tengah.
Bagi pemerintah dan rakyat Iran, melawan Amerika adalah perjuangan untuk menegakkan harga diri dan kedaulatan. Ini sikap yang berbeda dengan negara-negara Teluk yang banyak mengabdi untuk kepentingan Amerika. Negara-negara itu mendapat perlindungan militer dan politik, namun pada saat yang sama Amerika mendapatkan banyak keuntungan dari mereka. Keuntungan berpusat pada manfaat ekonomi dari eksplorasi minyak dan gas.
Perlindungan politik yang diberikan Amerika berupa stabilitas politik. Meski banyak yang korup dan elitis, negara-negara ini mencapai stabilitas politik, yang berefek pada pertumbuhan ekonomi yang mencengangkan.
Yang cukup berhasil membangun ekonominya adalah Uni Emirat Arab. Dubai tumbuh menjadi pusat ekonomi penting Timur Tengah dan dunia, dengan membangun industri manufaktur, pedagangan, jasa, dan investasi. Sementara itu Saudi Arabia juga mulai menyusul dengan kekuatan investasi yang merambah ke berbagai belahan dunia.
Di kawasan lain ada Jepang dan Korea Selatan, ditambah Taiwan, sekutu Amerika di kawasan terdekat dengan saingan utamanya Cina. Jepang luluh lantak usai kalah di Perang Dunia II. Amerika memberikan bantuan pemulihan ekonomi, dan bimbingan untuk pengembangan industri. Salah satu ikon terpenting dalam pengembangan industri Jepang adalah Edward Deming. Ekonomi Jepang tumbuh, salah satunya dari tugas membantu Amerika dalam Perang Korea. Banyak kegiatan ekonomi yang diserahkan Amerika kepada Jepang waktu itu yang membantu pertumbuhan ekonomi Jepang pasca perang.
Korea Selatan juga mendapat bantuan dan perlindungan seperti Jepang usai Perang Korea.
Negara-negara ini selain tunduk pada berbagai kepentingan Amerika juga harus merelakan wilayahnya menjadi pangkalan militer Amerika. Mereka juga dituntut untuk mendukung berbagai perang Amerika. Jepang misalnya ikut dalam perang di Afganistan, dengan mengirim kapal perang strategis AEGIS, meski sifatnya hanya membantu di garis belakang.
Diatur Amerika, kehilangan sebagian kedaulatan, tapi tumbuh hebat dalam aspek ekonomi dan teknologi. Itu adalah pilihan dengan sejumlah konsekuensi. Di sisi sebaliknya, melawan dengan menjaga kedaulatan, tapi sulit berkembang.
Post a Comment