Pemilu itu Ada Konsekuesinya

Made Supriatma Katanya dalam demokrasi, para warga berhak atas pemerintahan yang mereka pilih. Dan pilihan itu berdasar pada kehendak bebas, hati nurani, atau dalam perspektif ekonomi, kepentingan pr…
Pemilu itu Ada Konsekuesinya

Pemilu itu Ada Konsekuesinya

Pemilu itu Ada Konsekuesinya

Made Supriatma

Katanya dalam demokrasi, para warga berhak atas pemerintahan yang mereka pilih. Dan pilihan itu berdasar pada kehendak bebas, hati nurani, atau dalam perspektif ekonomi, kepentingan pribadi (self-interest) dari warga itu. 

Namun seringkali itu tidak terjadi. Untuk membuat keputusan diperlukan kemampuan berpikir. Kemampuan untuk tidak saja hidup hari ini melainkan juga masa depan. Warga negara yang mengandaikan masa depannya hanya dengan 100 ribu atau 10 kg beras tentu tidak masuk kategori ini. 

Bukan saya menghina mereka yang menerima 100 ribu atau 10 kg beras. Saya sangat maklum. Kepentingan masa kini jauh lebih penting daripada masa depan. Mereka butuh makan sekarang, sementara kerjaan tidak ada. 

100 ribu atau 10 kg beras itu tidak lahir dari keserakahan. Tidak seperti para elit yang menggarong negara ini lewat tambang atau sawit. Ia lahir dari keterpaksaan. Mereka butuh makan hari ini. 

Ketika pemilihan dimanipulasi sedemikian rupa, para elit ini bisa menaikkan apa saja. Kecakapan, meritokrasi, keahlian manajerial, atau bahkan keahlian menipu, boleh diabaikan. 

Anda percaya bapak muda ini bisa mengelola ratusan milyar karena jualan martabak? Saya maklum dia tidak bisa potong tebu. Kentara sekali bahwa dia tidak pernah pegang arit seumur hidupnya. 

Kalau. Anda mau jadi politisi handal, paling tidak belajarlah berbohong dengan baik. Belajarlah melakukan pencitraan dengan baik. 

Bapak muda ini adalah orang nomor dua di Republik ini. Dia akan memimpin negeri ini kalau presiden berhalangan atau berhalangan tetap. Apakah kita tega membiarkan negeri ini dipimpin oleh tangan yang tidak punya kemampuan sama sekali? 

Para gedibalnya mungkin beralasan bahwa keahliannya memimpin tidak ditentukan oleh kemampuan memotong tebu. Fair. Tapi bukan itu point-nya. 

Kita tahu bahwa panen tebu ini adalah untuk pencitraan. Do your lies straight … 

OlderNewest

Post a Comment